POGIL, LSQ dan LMS, Trio Ampuh Menumbuhkan Aktivitas Bertanya Siswa
Rabu, 23 Juli 2025 15:28 WIB
POGIL, LSQ dan LMS alat pembelajaran IPA yang ampuh dalam meningkatkan aktivitas bertanya siswa SD.
Penulis:
1. Prof. Dr. Syamsul Hadi, M.Pd, M.Ed
2. Prof. Dr. Sentot Kusairi, S.Pd, M.Si
3. Dr. Aynin Mashfufah, M.Pd
4. Prof. Dr. Toto Nusantara, M.Si
5. Valentina Retna Rahayu
Rasa ingin tahu dan keberanian bertanya merupakan fondasi penting dalam pembelajaran sains di sekolah dasar, namun kenyataannya banyak siswa yang masih pasif dalam bertanya karena rendahnya kepercayaan diri, suasana kelas yang kurang mendukung, dan penggunaan model pembelajaran yang monoton. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Patokan 1 Probolinggo untuk menjawab tantangan tersebut melalui penerapan model Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL), strategi Learning Starts with a Question (LSQ), dan pemanfaatan platform Learning Management System (LMS) berbasis Moodle dalam pembelajaran IPA kelas VI.
Kombinasi ketiganya dirancang untuk membangkitkan rasa ingin tahu dan mendorong keberanian bertanya dengan menciptakan pembelajaran yang lebih aktif, kolaboratif, dan berbasis teknologi. Penelitian dilakukan dalam tiga siklus dengan tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Aktivitas bertanya diukur berdasarkan lima indikator utama: kejelasan, kedalaman, relevansi, jenis pertanyaan (terbuka/tertutup), dan keterlibatan siswa dalam diskusi. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan yang signifikan: pada siklus I hanya 24% siswa yang aktif bertanya, meningkat menjadi 61% pada siklus II, dan mencapai 91% pada siklus III. Penerapan model POGIL mendorong kerja kelompok kecil dengan peran yang jelas, menciptakan lingkungan aman bagi siswa untuk mengemukakan pertanyaan tanpa rasa takut ditertawakan. Sementara itu, strategi LSQ mendorong siswa membuat pertanyaan sejak awal pembelajaran, bahkan sebelum guru menjelaskan materi, sehingga menumbuhkan rasa kepemilikan terhadap proses belajar.
Penggunaan LMS terbukti efektif menjadi media pendukung karena memungkinkan siswa yang malu atau kurang percaya diri untuk bertanya melalui forum diskusi, kolom komentar, dan refleksi digital. LMS juga memberi kesempatan guru untuk memantau, memberi umpan balik, dan membimbing siswa secara lebih fleksibel. Kombinasi ketiganya tidak hanya meningkatkan aktivitas bertanya, tetapi juga berdampak positif terhadap pemahaman konsep IPA dan keterampilan berpikir kritis siswa.
POGIL–LSQ–LMS bekerja secara sinergis: POGIL sebagai pendekatan berbasis inkuiri yang berorientasi pada proses, LSQ sebagai strategi pemicu pertanyaan dan eksplorasi, serta LMS sebagai wadah digital yang mendukung interaksi dan fleksibilitas belajar. Berdasarkan temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa integrasi POGIL, LSQ, dan LMS merupakan pendekatan pembelajaran yang efektif dalam menumbuhkan aktivitas bertanya dan rasa ingin tahu siswa sekolah dasar, khususnya dalam pembelajaran IPA. Bagi guru, pendekatan ini dapat dijadikan alternatif strategi pembelajaran inovatif yang memfasilitasi keaktifan siswa secara lebih bermakna. Untuk sekolah, diperlukan dukungan dalam bentuk pelatihan penggunaan LMS dan penguatan budaya kelas yang ramah terhadap pertanyaan. Sementara itu, bagi peneliti selanjutnya, pendekatan ini direkomendasikan untuk direplikasi pada mata pelajaran dan jenjang yang berbeda guna menguji efektivitasnya secara lebih luas. Dengan mengoptimalkan ketiga komponen ini, proses pembelajaran di era digital tidak hanya menjadi lebih menarik dan interaktif, tetapi juga mampu menciptakan generasi pembelajar yang aktif, berpikir kritis, dan tidak takut untuk bertanya.

Penulis Indonesiana
0 Pengikut

POGIL, LSQ dan LMS, Trio Ampuh Menumbuhkan Aktivitas Bertanya Siswa
Rabu, 23 Juli 2025 15:28 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler